Idul Fitri di Korea: Second Edition

Assalamu'alaikum, halo kawan-kawan sekalian! Bagaimana kabar Anda? Semoga selalu dalam perlindungan Allah Swt., amin. Pertama-tama, melalui blog ini saya ingin mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H, dan saya mohon maaf atas segala kesalahan yang telah saya perbuat baik dari perkataan maupun tindakan.

Bagaimana Lebaran Anda sekalian? Semoga menyenangkan dan dapat banyak THR, ya! ^_^

Yah, dilihat dari judul, tentu Anda sudah tahu apa yang akan saya tulis dalam post kali ini (of course it will be very much off track kalau saya cerita tentang anatomi mamalia, hehe). Kenapa second edition, padahal first edition-nya saja tidak ada? Yah, apalagi kalau bukan ini Lebaran kedua saya di Korea, jauh dari sanak keluarga dan kawan-kawan di kampuang :(

Idul Fitri 2009, KBRI Yeouido, Seoul

Tahun 2009 yang lalu Lebaran berlangsung menjelang akhir September and it was a very nice day (I mean the weather). Cuaca cerah dan teriknya musim panas sudah mulai berkurang. Dengan senang hati saya berangkat bersama kawan-kawan dari Incheon ke Kedutaan Besar RI (KBRI) di Yeouido, Seoul. Tepan jam 9 sholat Id pun dimulai dan acara berlanjut dengan makan-makan dan bla bla bla.

Begitu juga dengan tahun 2010 ini, namun tentu saja ada hal yang berbeda. Boleh dibilang dalam lebaran 2010 ini ada beberapa hal yang kurang.

1.Takbiran. Malam takbiran saya dihabiskan dengan berputar2 di daerah Jeongro dipusat kota Seoul di bawah guyuran hujan lebat. Sore sebelumnya saya pergi ke Shopping Center Express Bus Terminal untuk mencari satu stel celana jeans baru. Setelah dapat apa yang saya cari, saya berencana makan malam di restoran Turki (saya ngidam Kebab) yang katanya ada di dekat Jonggak Station (subway line 1) di dekat Seoul City Hall. Sampai di sana, saya malah terjebak hujan. Memang sih saya bawa payung, tapi hujan yang sangat deras akhirnya menenggelamkan sepatu saya dan payung saya rembes! Dan setelah 1 jam keliling-keliling daerah sana, resto Turki-nya malah engga ketemu. Dengan perut lapar plus basah-basahan, akhirnya saya memutuskan mencari makanan lain saja di daerah sekitar Insadong, tidak jauh dari Jonggak Station, dan akhirnya cukup puas melahap 1 set Bic Mac + french fries.Niat hati ingin cepat pulang ke asrama dan berbincang-nincang dengan keluarga, ini malah berputar-putar di bawah hujan dan akhirnya sampai asrama pukul 11. 

2. Cuaca lebaran. Di hari lebaran, Seoul juga masih saja diguyur hujan. Memang sih di pagi hari hanya mendung dengan sedikit gerimis, tetapi setelah sholat Id, mulailah turun hujan plin-plan, mendadak turun mendadak berhenti, lalu turun lagi dan berhenti lagi. Pada sore hari hingga subuh keesokan harinya, hujannya nonstop, hiks.

3. SHOLAT ID. What? Sholat Id? Yap, entah kenapa di hari lebaran saya malah bangun telat. Sholat Id di KBRI mulai pukul 9am, tapi saya bagun pukul 8 dan dari SNU ke KBRI butuh waktu paling cepat 45 menit (bus+2x subway). Saya selesai siap-siap pukul 8:15, langsung ke halte bus di depan asrama dan memutuskan untuk naik taksi hingga stasiun subway terdekat. Demi menunggu taksi, saya relakan sebuah bus lewat begitu saja, dan ternyata, taksi yang kosong tidak lewat-lewat! Bus itu lewat setiap 10 menit sekali, dan akhirnya saya naik bus pukul 8:30, dan naik bus memakan waktu 15 menit hingga stasiun terdekat (Nakseongdae Stt., subway line 2) -- jika naik taksi, mungkin sekitar 5-10 menit). Akhirnya sampai di KBRI pukul 9:20, dan itu sudah ceramah, hiks.

4. Kurang libur! Ya ya ya, kali gitu ada hari libur nasional di sini pas lebaran? Big NO! Saya (dan tentu kawan-kawan yang lain) harus bolos kuliah untuk mengejar sholat Id (dan ternyata bablas). Tugas pun menanti dengan indahnya di kemudian hari.

5. Kurang kamera! Karena berangkat terburu-buru, akhirnya kamera lupa dibawa dan gagal mengabadikan susasana lebaran tahun ini.

Di sisi lain saya senang juga denga lebaran, bisa kembali bersilaturahim dengan kawan-kawan, atau berkenalan dengan kawan baru. Dan juga kapan lagi ada makan-makan skala besar? :D

Di KBRI makan 2x, lalu pergi ke Incheon dengan Incheoners, di sana makan pasta, lalu pergi main boling plus apa lagi kalau bukan Noraebang-an (karaoke).

Idul Fitri 1431H 2010, KBRI Yeouido, Seoul

Dan hari kedua lebaran, di SNU juga ada makan-makan sekaligus perpisahan seorang kawan yang baru lulus. Senang bisa "ngelenong" bersama dan bertukar cerita ^_^

Makan-makan di SNU terbagi atas dua bagian: yang pertama adalah makan kecil-kecilan di tempat Mas Viko dan yang kedua adalah versi makan malam+lenong SNU di kediaman Pak Refli. Kami makan lumayan wah untuk ukuran di Korea: cheese pizza, ayam balado, rendang sapi dan kambing, lalapan, telur dadar, dan ditutup dengan puding enak :P Thanks untuk Mas Budi, Pak Refli dan Mbak Lila, dan para pujangga-pujangga SNU lainnya ^_^

Suasana makan malam di kediaman Mas Refli

Beberapa anggota SNU Family

Peserta Lenong

Berkumpul dengan orang Indonesia setidaknya bisa membuat saya merasa "Oh, I'm home". Tapi walaupun begitu tetap saya sangat merindukan berlebaran di Tanah Air. Sepertinya tahun depan saya masih akan menulis Idul Fitri di Korea: Third Edition, dan tidak menutup kemungkinan juga untuk the fourth. Doakan saya cepat lulus ya sehingga maksimal hanya ada hingga 5th edition ^_^

I decided to have my own Lebaran insya Allah January 2011, hehe. Semoga semua berjalan dengan lancar^^

Sekian cerita (keluh kesah) saya tentang lebaran tahun ini, anyway, semoga semuanya tidak mengurangi makna dari lebaran ini, yaitu perbaikan diri dan juga peningkatan iman.

Sekali lagi, saya mengucapkan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Sampai bertemu di post selanjutnya! ^_^