Mumpung masih dalam suasana lebaran, saya mau share nih tentang pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri di Korea di tahun 2011 ini :D Sebelumnya, (walaupun di postingan sebelumnya udah) saya mau minta maaf lahir batin dulu atas semua kesalahan yang udah saya perbuat, baik lisan maupun tulisan -- dalam hal ini salah2 kata (entah itu di FB, di Twitter, dan khususnya di blog ini, hehehe). Benar2 mohon maaf bagi Anda-Anda yang merasa tersinggung ataupun tersakiti gara2 ada kata yang tidak seharusnya saya ucapkan :') Terus juga selamat lebaran juga untuk para Pembaca di mana pun Anda berada, dan kapan pun (either hari Selasa or Rabu ini) Anda merayakan Idul Fitri. Jangan lupa bagi2 ke saya THR-nya, dan buat yang saya utangin, mohon, tolong, please, itu utang saya dilunasin aja yak, itung2 ngasih saya THR, wakakakakakak *bercanda2, peaceeeee ^^v Udah ah, daripada kepanjangan, langsung aja cekidot laporan (tidak) lengkap (dan tidak penting) versi saya tentang perayaan Idul Fitri langsung dari Seoul, South Korea.
Catatan: Posting dengan topik ini saya buat dengan Part 1 dan Part 2.
Sebagaimana yang kita tahu, jatuhnya tanggal 1 Syawal 1432H di Indonesia baru bisa ditentukan di menit2 terakhir menjelang hari H. Di Korea pun, 1 Syawal direncanakan akan jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011. Namun menjelang hari H, keputusan itu pun diragukan dan ada kemungkinan akan diundur dari tanggal 30 menjadi tangal 31 Agustus. Pada akhirnya, jatuhnya 1 Syawal baru bisa ditentukan di detik2 akhir Ramadhan, tepatnya beberapa saat sebelum pukul 9 malam, Senin, tanggal 29 Agustus 2011 kemarin. Sesaat setelah adzan Isya berkumandang, Korea Muslim Federation (KMF) pada akhirnya mengumumkan bahwa Idul Fitri 1432H di Korea jatuh pada hari Selasa, 30 Agustus 2011. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul pun resmi mengumumkan bahwa sholat Eid dan halalbihalal akan diadakan pada hari Selasa sesuai dengan rencana sebelumnya.
Hal ini melepaskan semua kekhawatiran banyak kaum Muslimin (well, dalam tulisan ini saya khususkan poinnya pada masyarakat Muslim Indonesia) dalam menantikan kepastian hari H.
>>>Para pekerja dan pelajar yang mengandalkan surat izin absen untuk "kabur" dari tempat kerja dan kampus/sekolah untuk datang ke KBRI pada tanggal 30 boleh berjingkrak2 ria -- note: Di Korea Idul Fitri bukanlah merupakan hari libur nasional dan semua kegiatan seperti kerja atau kuliah berjalan seperti biasa. Oleh karena itu, KBRI menerbitkan surat izin resmi bagi yang mau absen dari tempat kerja/kampus untuk pergi menghadiri Lebaran di KBRI, dan tanggal absen pada surat izin itu adalah tanggal 30 Agustus. Kebayang deh, berapa banyak pekerja dan pelajar yang sudah berharap penuh untuk datang ke KBRI dengan mengandalkan surat izin itu harus menerima kenyataan pahit kalau ternyata lebarannya diundur menjadi tanggal 31 Agustus di detik2 terakhir.
>>>Seksi konsumsi KBRI yang udah seharian full nyiapin hidangan lebaran boleh berlega hati dan lanjutin masak maknan yang harus disiapkan fresh di tanggal 30 sesuai rencana -- Gimana jadinya kalau lebaran diundur yak? Makanan yang udah dimasak didinginin, terus di tanggal 31-nya dipanasin lagi dan disajikan dalam keadaan "separuh" segar. Hmm.
>>>Warga yang udah jauh2 datang ke KBRI sebelum pengumuman resmi KMF dan berencana untuk menginap boleh melanjutkan bercengkrama hangat dengan kawan lamanya.
>>>Panitia perayaan Idul Fitri KBRI boleh berlega hati dan melanjutkan persiapan tempat di KBRI Seoul sesuai dengan rencana yang telah dibuat dari jauh-jauh hari.
Tak ada lagi kekhawatiran ketika lebaran telah ditentukan secara resmi. Untuk saya pribadi, saya tidak ada masalah sama sekali dengan lebaran tanggal 30 sesuai rencana ataupun diundur menjadi tanggal 31. Why? Karena kuliah saya baru mulai hari Kamis tanggal 1 September. Jadi tanggal 30 dan 31 Agustus hitungannya masih libur dan bisa datang kapan saja ke KBRI :P
Bersambung:
Part 2: Malam Takbiran dan Hari H
Bersambung:
Part 2: Malam Takbiran dan Hari H
No comments:
Post a Comment