Tentang Saya

My photo
Seoul, 서울특별시, South Korea
Seorang bocah penggemar balapan Formula 1 dan sepak bola, sedari kecil menyukai dunia penerbangan dan terbang dengan pesawat. Saat ini sedang menunaikkan misi pendidikan sarjana di Seoul National University, Korea Selatan, dengan jurusan Bahasa dan Kebudayaan Korea. Memiliki ketertarikan pada fotografi dan wisata, juga bermimpi untuk bisa keliling dunia, baik sebagai seorang backpacker dengan dana secukupnya dan juga sebagai seorang high-end traveller berduit segudang.

Wednesday, July 13, 2011

Hong Kong & Macau Trip Report [DAY 5]

[4 Juli 2011] Overview:
1. A Walk to Tsim Sha Tsui Harbour
2. "First Ferry" to Macau
3. The Venetian
4. Casino Lisboa
5. Largo do Senado
6. The Ruins of St. Paul
7. The Fisherman's Wharf
8. Back to HK
9. Times Square and Causeway Bay

Engga kerasa udah lima hari aja kami di Hong Kong, dan malam ini akan menjadi malam terakhir kami di HK karena keesokan harinya kami udah harus pulang ke Korea, mengakhiri perjalanan singkat kami di sini :(

Menu jalan2 di hari terakhir adalah Macau. Kali ini kami bangun awal, setelah selesai sholat subuh dan sarapan kami langsung siapin paspor dan perlengkapan perang (baca: kamera) dan berangkat menuju cross-border ferry harbour untuk ke Macau. Letaknya itu di China Hong Kong City, sebuah kompleks perbelanjaan di Canton Road, bagian barat Tsim Sha Tsui di seberang Kowloon Park. Dari Chungking Mansion sebenarnya hanya butuh 15~20 menit jalan, tapi kami sempat salah rute, mengakibatkan hilangnya 40 menit di dalam balutan kelembaban udara HK pagi itu.

We went through the Heritage 1881

Sampai di China Hong Kong City, masuk ke mall-nya, naik eskalator kecil lalu belok kanan. Nanti bakal ada eskalator ke lantai 2 kalau saya gak salah. Waktu naik eskalator dan sampai di lantai dua, akan langsung kelihatan departure terminal untuk ferinya. Sedangkan tempat tiketnya, setelah berputar 180 derajat kami menemukan dua loket feri di sana.

Dua loket sebelah kiri itu adalah loket untuk feri tujuan China Mainland dan Macau-Taipa, sedangkan loket di kanan bertuliskan First Ferry (loketnya agak masuk lorong lagi) itu adalah untuk ferry tujuan Macau-Downtown. Dari sekian banyak trip report yang saya baca, kebanyakan orang2 pada ambil feri ke Macau-Donwtown, bukan Macau-Taipa. Kami pun sudah memutuskan untuk naik feri ke donwtown.

Ketika menuju loket pembelian, tiba2 ada dua orang mas2 berakaian biru langsung meng-escort kami ke loket yang berhadapan dengan loket First Ferry, sambil teriak2 ribut, "Bang Macau Bang, ayo Bang naik ferry gue Bang." Kami sempet kaget karena mereka agresif banget dan gayanya pun gak meyakinkan. Tiba2 dari depan muncul kaya petugas keamanan (atau jangan2 petugas First Ferry?) berseragam putih dan rapi (gak kayak mas2 yang tadi) menahan kami berenam (kami dan 2 mas2) dan dengan tegas bilang, "Ferry to Macau is here!" sambil nunjuk loket First Ferry. Beuh, sempet bingung karena di semua trip report yang saya baca gak ada yang "mengisahkan" tentang dua perusahaan feri yang berbeda ini, hehehe.

Walaupun sempet bingung, kami nurut sama petugas seragam putih rapi tadi untuk beli tiket di loket First Ferry. Kami beli tiket one-way to Macau yang jam 9:30 seharga $151. Tiket di loket seberang lebih murah, tapi entah kenapa engga meyakinkan. Mungkin itu perusahaan yang gak kasih asuransi ke penumpangnya kali yak?



TIPS: Nanti kalau Anda2 juga mau naik feri di sana, jangan keder yak kalau tiba2 ada yang escort. Saran saya sih mending pilih First Ferry karena emang udah punya nama tuh perusahaan. Emang sih lebih mahal, tapi lebih pasti dan trip report yang saya baca kebanyakan orang2nya juga pada pakai First Ferry itu. Dan jangan ketuker ya antara Peninsula dengan Taipa :)

Selesai beli tiket, kami nunggu di ruang tunggu departure hall. Kami ada di jam tanggung. Untuk ferry jam 9:00 jelas gak keuber karena sekarang udah jam 8:45 (kan mesti lewat imigrasi dulu), sedangkan feri jam 9:300 check in-nya baru buka jam 9:00. Jadi kami nunggu selama 15 menit.

Setelah check in, langsung ketemu sama imigrasi clearance, paspor distempel "depart from Hong Kong" dan tadaaaa. Kami resmi meninggalkan HK, hehehe. Ke boarding room-nya cuma jalan 5 menitan, dan kami nunggu sampai jam 9:20 untuk naik kapal.

Boarding Hall

Detik2 naik feri

Ferry on board

Perjalanan dari Tsim Sha Tsui ke Macau-Peninsula makan waktu 1 jam, dan selama perjalanan kita bisa tidur :D

Jam 10:30 kami sampai di Macau, yang paling duluan keliatan adalah Macau Tower dan kasino Sands serta istana di Fisherman's Wharf. Setelah kapal merapat, kami langsung antre di imigrasi sekitar 15 menit, cap sana cap sini, dan welcome to Macau! :D

Torre de Macau "Macau Tower"

Btw waktu di imigrasi dan cek paspor, si petugas imigrasinya sempet curiga sama saya. Semua gara2 foto saya di paspor sama penampakan asli yang sekarang udah beda, wahahaha (apalagi kan baru aja potong rambut jadi cepak gini). Saya disuruh buka kacamata, ditanyain nama, dan diperatiin lama2, haduh. Sampai akhirnya dia yakin kalau itu paspor saya, hahahaha. Gubrak deh.

Keluar dari imigrasi, kami ke tourist information center dan ambil peta. Tujuan pertama kami awalnya Lisboa Hotel. Kami keluar dari ferry terminal, nyebrang bawah tanah ke halte bus tepat di depan terminal, dan nyari2 shuttle bus buat ke Lisboa Hotel. Tapi kami malah menemukan sebuah bus warna biru tua bertuliskan Venetian lagi diparkir. Setelah ditanya, itu bus akan ke The Venetian Hotel-Casino-Mall. Great, berhubung masih menjelang tengah hari dan cuaca panas, kami memutuskan untuk jalan2 indoor di The Venetian dulu, abis itu baru ke Lisboa dan downtown. 

The Venetian Shuttle Bus

TIPS: Macau merupakan jajahan Portugis, dan kebanyakan penduduk lokal engga bisa bahasa Inggris at all. Pastikan rute Anda terlebih dahulu dan kenali medannya. Jika ingin bertanya di pelabuhan, tanyalah pada tourist info center atau ke SPG2 cantik yang menawarkan casino mereka. Bahasa Inggris mereka lebih OK karena mereka memang diplot untuk menarik turis asing. Kemungkinan mereka untuk menyesatkan penanya engga besar karena mereka membawa nama perusahaan tempat mereka bekerja.

TIPS: Ketika lewat dari imigrasi di pelabuhan, akan ada banyak orang2 menawarkan jasa mereka sebagai pemandu wisata di Macau. Caranya banyak, mulai dari yang bilang, "Mas, mau saya tour-guide0in gak di Macau?" atau cara halus seperti ajak ngobrol dan tanya2 tujuan kita walaupun ujung2nya mereka akan menawarkan jasa mereka sebagai tour guide. It's up to you, kalau udah punya plan lebih dulu, ya stick to the plan aja dan tolaklah dengan halus. Tapi kalau sampai Macau gak tau mau apa dan ke mana, menyewa tour guide bisa jadi hal OK since English isn't widely used there. Anyway, tetap hati2 terhadap penipuan :)

Busnya gratis, dan cuma butuh 20 menitan buat sampai Venetian yang ada di Macau-Cotai, selatannya Macau-Taipa. Sampai sana langsung kagum ngeliat gedung berarsitektur kuno tapi keren. Si Venetian ini bener2 gila deh. Saya pernah masuk ke hotel bintang lima, tapi kalau masuk ke Venetian, rasanya hotel bintang lima gak ada apa2nya. Satu kata: KEREN.



Setelah terpana beberapa saat, kami memutuskan untuk nyari Grand Cannal Shoppes yang terkenal itu :D



Jalan2 di Grand Canal ini asik banget. Perpaduan bangunan khas Venezia di Italia plus kanal dan deretan rapi toko2 fashion di pinggiran pathway bener2 menyejukkan mata. Lagu2 yang dinyanyikan oleh gondoliers bisa menyejukkan telinga. Ditambah langit2 yang dilukis mirip aslinya benar2 menenangkan jiwa (halah apa pula ini, hahahaha).







INFO: Kalau Anda tertarik untuk naik gondola, Anda bisa ke ujung kanal (yang deket sama food court) dan di sana akan ada tempat yang menjual tiket dan souvenir2 khas Venetian, namanya Emporio Di Gondola.  Di sana Anda bisa beli tiket gondola (shared ride) ini seharga MOP118 ($118)/orang dewasa dan untuk anak kecil dikenakan biaya MOP88/anak. Anda akan dibawa berkeliling sepanjang kanal sambil dinyanyikan lagu Italia (atau Portugis?) sepanjang perjalanan.

INFO: Mata uang resmi Macau adalah Pataca (MOP), namun HKD juga dianggap sebagai alat pembayaran yang sah di sini. Ratenya 1 Pataca = $1. Gak perlu ke money changer buat ganti HKD ke Pataca :)


Kami makan siang di food court Grand Cannal Shopping Mall. Makan di sini mahal, rata2 di atas $50 sekali makannya. Untung aja di depan Chocolate Shop ada counter makanan yang lagi nawarin paket lunch: nasi+2 lauk+kola dengan harga $40. Kami pun memutuskan untuk beli itu.

My Lunch

Food court

Selesai makan, kami jalan2 lewatin casino di sana. Begitu masuk casino, entah kenapa feel saya gak nyaman. Rasanya kaya ada puluhan pasang mata yang meratiin ketika kami lewat. Feeling seperti diintai oleh sesuatu, dan itu gak enak banget. Setelah teman mengucurkan $30 untuk ikutan coba main "ding-dong" sekali (dan dalam 3 detik langsung raib, hahahaha), saya langsung pingin ajak mereka cepet2 keluar dari sana, hehehehe. Kami kepingin ke Lisboa Hotel, dan berdasarkan peta katanya ada bus nomor 21 dari Venetian ke Lisboa dan downtown. Masalahnya, kami gak tau naik dari mana, hehehe. Setelah tanya sana sini, diping-pong ke sana ke mari, beberapa kali melintas casino (lagi), akhirnya kami balik lagi ke ferry terminal naik Venetian shuttle bus. 

Lantai bawah itu casino semua

Kalau mau main pasti dikasih member card

TIPS: Jangan ambil foto di dalam kasino. CCTV ada di mana2 dan petugas siap memarahi Anda kapan saja. Kalau mau ambil foto secara sembunyi2, lakukan dengan "bersih".

Sampai di ferry terminal, saya gak sengaja liat pemberhentian shuttle bus menuju Lisboa Hotel. Ternyata kalau mau naik bus Lisboa itu gak perlu nyebrang. Keluar dari pelabuhan langsung ambil kiri ke arah Fisherman's Wharf, nanti di sana juga ada shuttle bus punya Grand Casino dsb2. Dan akhirnya dapatlah bus ke sana (huff).

Shuttle bus punya Hotel Lisboa

Perjalanan cuma butuh waktu 10 menitan, dan ketika turun di sana, Grand Lisboa, Whynn, dan MGM Casino siap menyambut Anda :D Kami udah gak tertarik lagi sama casino, dan memutuskan buat sekedar take a walk around downtown. Tapi kami punya satu musuh besar: cuaca. Begitu keluar dari bus, hawa panas menyambut kami. Saya gak pernah ngerasain panas yang seganas itu di Jakarta, bahkan di korea pada bulan Agustus pun engga! Curiga saat itu suhunya mencapai 40C. Whuff!

Grand Lisboa

Casino Lisboa, tepat di depan Grand Lisboa

Whynn, juga di seberang Grand Lisboa

Jalan satu menit, dan baju belakang saya udah banjir. Lepekannya sampai bikin tas juga basah, dan muka saya isinya cuma keringat dan keringat. Ke downtown mesti jalan kaki and it takes about 15 to 20 minutes walk. Oh lala. Berhubung saya udah buletin tekad buat mengunjungi Largo do Senado dan The Ruins of St. Paul (must-see places in Macau), saya paksakan diri (dan kawan2 saya) buat jalan kaki ke sana (sorry Guys, hehehe). Bagi saya, cuaca di luar dugaan termasuk dalam bagian dari petualangan, and thus just let it be and don't give up our destinations :D

Ketika berjalan ke arah Largo do Senado, kami melewati Escola Purtuguesa de Macau (Portugues School of Macau) dan di depannya ada sederetan kendaraan mirip becak bernama triciclos. Menurut informasi, triciclos ini merupakan kendaraan angkut utama di Macau pada lima puluh tahun yang lalu. Hmm, kenapa kami gak coba naik yah? Mungkin rasanya akan mirip sama naik becak, hehe.

Portuguese School of Macau

Triciclos mangkal di depan Escola Portuguesa de Macau


Anyway, setelah 15 menit, kami sampai di Largo do Senado. Dalam bahasa Inggris, Largo do Senado artinya kurang lebih adalah Senate Square, dan merupakan tempat bersejarah di Macau (mungkin dulunya jadi tempat kerjanya si senat). General Post Office dan St. Dominic church berlokasi di sana. Largo do Senado merupakan bagian dari UNESCO World Heritage "Historic Centre of Macau".

Senate Square

Kami melihat ada Starbucks di sana, dan dua teman bersitirahat sedangkan saya dan seorang kawan akan melanjutkan perjalanan ke St. Dominic Church dan ke salah satu peninggalan Portugis yang terkenal di Asia: Ruinas de Sao Paolo (Ruins of St. Paul's). Runias de Sao Paolo ini adalah sisa dari reruntuhan katedral St. Paul's yang dibangun Portugis pada tahun 1600 awal. Saat itu katedral ini merupakan katedral yang paling besar di Asia. Pada tahun 1835, katedral ini rubuh terbakar ketika taifun melanda Macau. Bagian yang tersisa hanya tembok depan katedral yang menghadap selatan saja, sedangkan bagian lainnya habis tak bersisa. Nah tembok sisa reruntuhan inilah yang dinamakan Ruins of St. Paul's.

Church of St. Dominic
Ruinas de Sao Paolo

Close-up photo of the Ruins of St. Paul's


Buat saya, asritektur khas tembok abad pertengahan, dan berdiri tegaknya tembok itu sampai sekarang itu adalah sesuatu yang amazing. Engga heran ini jadi landmark Macau dan bagian dari UNESCO World Heritage Historic Centre of Macau.

TIPS: Sepanjang perjalanan menuju Ruinas de Sao Paolo, ada banyak toko makanan yang menyediakan icip2 buat pengunjung. Itu dicobain aja kue2 keringnya, enak kok. Gratis pula. Kalau masih mau pas balik dari Ruinas de Sao Paolo bisa nyomot lagi :P

TIPS: Katanya puruguese egg tart-nya enak. Cobain aja, gak nyampe $10 per biji kok. Kami kelupaan nyobain, dan sampai sekarang saya masih penasaran :'(

Selesai dari sana, kami melewati Largo do Senado lagi, kembali ke Hotel Lisboa buat naik shuttle bus ke ferry terminal. Berpikir kalau Macau is totaly cantik? No, sampai Anda melihat gambar ini:

Macau on the other side

Foto di atas saya ambil waktu melintas di belakang Grand Lisboa nan berdiri gagah itu. Ternyata di balik kemegahan masih ada bagian "hangus"-nya :P

Perjalanan berlanjut sampai di terminal feri. Kami gak langsung naik kapal, tapi kami jalan2 sedikit di Fisherman's Wharf. Turun dari bus, ke kiri itu arah terminal feri, nah ini ke kanan ke arah jalan raya. Ikutin aja jalan setapak dann nanti sampai kok. Di sana ada istana kuno dan taman bermain yang lagi dibangun. Lumayan lah buat ngaso dikit.


The Potala Palace

Jam setengah enam kurang kami ke ferry terminal beli tiket buat balik ke Tsim Sha Tsui, HK (naik First Ferry lagi). Guess what, kami baca di web harga tiket pulangnya itu $160, tapi pas sampai loket ternyata harganya $193! Alamak, HKD saya habis seketika, menyisakan 10 patacas dan recehan senilai $12 di dompet.

TIPS: Kalau mau naik First Ferry, harap diperhatikan kalau di atas jam 5 itu hitungannya adalah night trip dan harganya makin malam makin mahal. Cek lagi webnya dengan teliti sebelum jalan.

*Saya iseng2 ke loket yang jual tiket helikopter dari Macau ke Kowloon. Harganya $2,999 per orang kalau saya gak salah inget. Wew :matabelo:

Anyway, kami naik feri jam 7 malam, di imigrasi lagi2 saya ditanyain nama dan suruh buka kacamata karena agak beda dengan foto. Haduh, apalagi setelah gosong seharian di Macau, makin keliatan beda deh T_T

First Ferry milik Chow Tai Fook

On board with the high-speed ferry (going back to HK)

Perjalanan 1 jam kami habiskan dengan tidur. Jam 8 kami sampai di Tsim Sha Tsui, lewatin imigrasi HK dan lagi2 sodara2, saya ketahan untuk beberapa menit karena terlihat beda dengan foto! Kali ini mbak2 cantik imigrasi Hong Kong yang "mau kenalan" sama saya, hehehe. Setelah berhasil meyakinkan si mbak, saya pun lolos dan langsung memberikan aba2 let's go ke temen2 yang udah nungguin, ehehehe.

Kami cari makan di daerah dekat penginapan, terus pesan ayam hainan seharga $48. Duitnya? Ngutang dolo ama temen, hiaaaaaah. Saya ngecek duit di dompet, masih ada 30,000 won sih. Mau gak mau mesti tuker duit buat bayar makan dan ongkos ke bandara besok pagi :S

Dinner terakhir di HK (Ayam Hainan)

Selesai makan, saya dan seorang komrad langsung meluncur ke HK Island (lagi), sedangkan ladies akan langsung kembali ke penginapan. Saya dan kawan itu belum ke Causeway Bay dan Times Square, yang jugta merupakan landmark HK Island (terutama dalam hal belanja, hehe). What we (or shall I say "I"?) wanna do is visit (seeing) and pictures.


Dari Tsim Sha Tsui kami naik MTR ke Admiralty, lalu di sana ganti line ke arah Causeway Bay. Keluar2 langsung Times Square, dan kami foto2 di sana, sambil menikmati segelas jus yang dijual di pinggir jalan. Saya mesen jus wortel seharga $15, habis dalam sekejap. It's been years since I drank the last cup of my favorite juice :'(

Times Square

Menyambut film HP terakhir

Penjaja makanan di pinggir jalan

Times Square (other side)

Causeway Bay

Causeway Bay (other view point)

Kami cuma muter2 sebentar di Causeway Bay karena udah jam 11 malam. We gotta sleep earlier karena besok paginya jam setengah 6 udah mesti dapet bus ke bandara. Causeway Bay ke Tsim Sha Tsui makan waktu 15~20 menit MTR. Sampai penginapan saya langsung mandi dan sholat lanjut tidur. Last night in HK... .

No comments:

Post a Comment